Biduk-Biduk

Finally, impian buat ke biduk-biduk pun kesampaian. Dengan melewati jalur darat dari samarinda, perjuangan panjang pun menghasilkan kepuasan yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Jalan yang tidak mulus menyebabkan perjalanan kami memakan waktu lebih panjang dari yang kami jadwalkan. Rombongan yang mengendarai sepeda motor harus berjuang ekstra karena harus bergulat dengan lumpur. Dan akhirnya satu motor pun tumbang..

Namun ketika menginjakkan kaki di biduk-biduk semua rasa lelah pun hilang seketika tergantikan dengan pemandangan pantai harapan. Tidak perlu pergi jauh ke luar negeri untuk mendapatkan pemandangan seindah ini.

Selain pantai harapan kita pun mengunjungi danau labuan cermin yang memiliki 2 rasa, diatas tawar dan dibawahnya asin. Sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT.

Kita

Kamu dan aku pernah saling suka..
Saling sayang dan saling cinta..

Kamu dan aku pernah satu kata..
Pernah berikrar dan berjanji saling setia..

Kamu dan aku pernah merajut cerita indah..
Pernah melukis dan menulis kisah terindah bersama..

Dan kini..
Kamu dan aku saling melupakan..
Saling tak bertegur sapa dan melangkah menjauh..

Kamu dan aku perlahan berusaha memutuskan rajutan indah itu..
Menghapus lukisan dan cerita terindah itu..

Ya...
Semua telah berubah..

Tak ada yang abadi dan tak ada setia itu..
Tak ada lagi cinta dan sayang itu..

Tak ada yang bisa dipertahankan ketika kau tak berusaha mempertahankan..
Tak ada yang bisa dijaga ketika kau tak berusaha menjaga..

Aku.. Akan melepasmu..
Kisah terindahku..